Google
 
Kabar HIPPMIB Bersatu Jakarta

Senin, 16 Februari 2009

Beasiswa S2 Islamic finance Qotar University

Master of Science in Islamic Finance and Diploma in Islamic Finance. Master Program Scholarships in Islamic Finance at Qatar University. Application deadline is 31 March 2009
The Qatar Faculty of Islamic Studies (QFIS) is offering full-scholarships for the following programs:

  1. Master of Arts in Islamic Studies with a specialization in Contemporary Fiqh
  2. Master of Arts in Islamic Studies with a specialization in Religions and Contemporary thought
  3. Master of Arts in Public Policy in Islam
  4. Master of Science in Islamic Finance
  5. Diploma in Islamic Finance
  6. Diploma in Islamic Studies

Note: only the first two programs require a bachelors of religious studies as a pre-requisite

Scholarships include tuition, housing etc. for international students

Deadline for applying: 31 March, 09
Deadline for submitting language results (TOEFL & Arabic test): 13 August, 09

Please visit the website for the admissions and scholarship forms and for further details.
Contact Information:
Admissions Office
Qatar Faculty of Islamic Studies
P.O Box 34110
Doha, Qatar
Phone: +974 4546560 / +974 4546559
email: nalmerikhi@qfis.edu.qa
website: http://www.qfis.edu.qa

Baca selanjutnya..

Jumat, 13 Februari 2009

PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN: Memicu kontroversi


JAKARTA -- Pro kontra film perempuan berkalung sorban (PBS) masih terus berlanjut. Bahkan kini Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) mendesak pemerintah untuk mencabut film tersebut dari peredaran. Pasalnya, film ini dinilai telah melecehkan nama pesantren.

Ketua Mejelis BKsPPI, Didin Hafidhuddin, menegaskan pihaknya merekomendasikan agar film PBS dicabut dari peredaran. Menurutnya film ini memberikan pecintraan buruk terhadap pesantren yang digambarkan seolah-olah pesantren mengungkung perempuan," tandasnya.

Permasalahan ini dibawa ke Ijtima Nasional BKsPPI menurut Didin didasarkan kepada banyaknya surat-surat, sms, dan fax dari pimpinan pondok pesantren tentang kondisi film tersebut. Ditambah lagi dengan maraknya pemberitaan negatif tentang film tersebut. "Ternyata semua itu sesuai dnegan kenyataannya," papar Didin.

Pendapat senada dilontarkan oleh, Ketua MUI Pusat, Kholil Ridwan. Menurutnya setelah ia menonton film tersebut, memang banyak ditemukan beberapa kejanggalan. "Apapun motivasi pembuatan film itu, tapi realita di layar kesannya memojokkan pesantren. Di sana digambarkan pesantren seolah-olah memenjarakan santri perempuan, hak-hak perempuan ditindas, dan suami bisa berbuat seenaknya terhadap istri. Bahkan disitu juga menggambarkan terbelakangnya pesantren yang membakar buku-buku, mereka mendiskriminasikan pondok pesantren," tandasnya.

Tak hanya itu, lanjut Kholil, pihaknya mempertanyakan mengapa dalam film tersebut menonjolkan buku 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Tur, yang menulis buku di penjara, Pulau Buru. "Malah di film itu, pesantren diibaratkan sebuah penjara," paparnya.

Hal-hal tersebutlah yang mendasari BKsPPI untuk mendesak pemerintah segera menarik peredaran film tersebut yang diyakini pihaknya memberikan dampak yang buruk kepada masyarakat. "Kami minta pihak berwenang untuk menarik film itu," tegasnya.

Bahkan pihak BKsPPI meyakini upaya yang dilakukan pihaknya merupakan salah satu tindakan preventif akan adanya pembuatan film serupa. "Agar para produser mikir dalam membuat film. Atau jangan-jangan mereka memang punya misi, sengaja menjelek-jelekan Islam atau pesantren. Karena film itu merupakan salah satu media yang paling ampuh untuk propaganda tersebut," pungkas Kholil Ridwan

Baca selanjutnya..


BANDUNG -- Umat Islam diharamkan mengikuti peringatan hari kasih sayang atau lebih dikenal dengan sebutan Valentine Day's yang diperingati setiap tahun pada tanggal 14 Februari.Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, KH Drs Hafidz Utsman, kepada ANTARA, di kantor MUI Jabar, Jalan RE Martadinata No105 Bandung, Jum'at.
"Bagi Umat Islam ikut valentine, itu haram," tegasnya.

Ia mengatakan, budaya peringatan valentine ialah budaya yang berasal dari non muslim. "Valentine itu kan dari budaya luar, dan asal usul valentine itu orang pacaran yang tidak pakai norma agama, jadi kenapa orang Islam harus meniru budaya itu," katanya.

Menurut dia, dalan ajaran Islam tidak mengenal peringatan hari kasih sayang, karena Islam memandang setiap hari ialah hari kasih sayang. Dikatakannya, meskipun mengharamkan perayaan valentine day untuk warga muslim, pihaknya tidak melarang bagi orang non muslim yang akan merayakan hari kasih sayang. "Kalau ada orang non muslim yang merayakan valentine silakan saja, selama tidak mengganggu kita (warga muslim)," katanya
Baca selanjutnya..

Rabu, 11 Februari 2009

polemik golput

Angka golput dari pemilu ke pemilu terus meningkat. Pemilu 1955 jumlah partisi-pasinya lebih dari 90 persen. Di awal reformasi, partisipasi itu turun menjadi sekitar 86 persen. Pemilu 2004 legislatif turun lagi menjadi sekitar 77 persen. Banyak pengamat memprediksi jumlah mereka yang memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya akan membengkak.

Banyak pihak merasa was-was dengan kenyataan ini. Ter-masuk di dalamnya partai-partai Islam. Mereka mengasumsikan, pemilih yang tidak memilih itu berasal dari kalangan Islam. Karena itu, perlu sebuah arahan yang memungkinkan pemilih tersebut menggunakan haknya pada pemilu tahun 2009. Mereka sangat khawatir jika banyak yang golput, partai Islam akan turun perolehan suaranya nanti.Bisa jadi ini pulalah yang mendorong Ketua Majelis Per-musyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram terhadap golongan putih atau golput. Hidayat menilai fatwa haram bisa mendongkrak keikut-sertaan pemilih dalam pemilihan umum 2009. "MUI harus meng-haramkan golput," katanya di Gedung MPR/DPR, Jumat (12/12/2008) seperti dikutip tempointeraktif.com. Konon, seperti ditulis majalah Tempo, niat ini muncul karena kekhawatiran adanya kelompok ideologis di partainya yang berancang-ancang untuk tidak memilih (golput) bila partainya keluar dari rel perjuangan.

Namun seperti dikatakan Wakil Ketua Bidang Fatwa MUI Profesor Ali Mustafa Yaqub, MUI membantah fatwa golput ditunggangi partai politik, apalagi berdekatan dengan pemilu. Menurutnya, pembahasan soal fatwa golput ini kebetulan saja. Apalagi, apa yang dibahas MUI dalam ijtima' ini sudah dirancang sejak dua tahun lalu. “Kebetulan banyak masukan juga soal pemilu ini kepada MUI," kata Wakil Ketua Bidang Fatwa MUI Profesor Ali Mustafa Yaqub beberapa waktu lalu.

Imam besar Masjid Istiqlal ini tidak menjelaskan siapa saja yang memberikan masukan tersebut. "Fatwa itu hal yang dilakukan ulama atas pertanyaan masya-rakat dan ketika ulama menjawab atas tanggung jawab kepada Allah, umat boleh mengikuti atau tidak namun pertanggung-jawabannya kepada Allah," kata Ali kepada padangkini.com.

Hal yang senada ditegaskan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin. Menurutnya, fatwa itu keluar karena adanya permintaan dari masyarakat sekaligus menghadapi pro-kontra golongan putih. “Namun, kami tidak masuk dalam istilah golput, tapi masuk pada istilah memilih pemimpin dan tidak memilih pemimpin. Ini lebih memiliki landasan kuat. Dalam rangka akhdul imamah, dengan fatwa ini kita kasih tuntutan memilih pemimpin muslim,” katanya.

Bunyi Fatwa

Fatwa ini tertuang dalam Hasil Ijtima' Ulama III MUI bagian IV, sub judul: Tidak Menggunakan Hak Pilih (Golput) dalam Pemi-lihan Umum. Bunyinya adalah sebagai berikut:

Pertama, pemilihan umum dalam pandangan Islam adalah upaya untuk memilih pemimpin atau wakil yang memenuhi syarat-syarat ideal bagi terwujudnya cita-cita bersama sesuai dengan aspirasi umat dan kepentingan bangsa. Kedua, memilih pemimpin dalam Islam adalah kewajiban untuk menegakkan imamah dan imarah dalam kehidupan bersama. Ketiga, imamah dan imarah dalam Islam menghajatkan syarat-syarat sesuai dengan ketentuan agama agar terwujud kemashlahatan dalam masyarakat.

Keempat, memilih pemim-pin yang beriman dan bertakwa, jujur (siddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), mempunyai kemam-puan (fathonah), dan memper-juangkan kepentingan umat Islam hukumnya adalah wajib. Kelima, memilih pemimpin yang tidak memenuhi syarat-syarat sebagai-mana disebutkan dalam butir 1 (satu) atau tidak memilih sama sekali padahal ada calon yang memenuhi syarat hukumnya adalah haram. Fatwa ini diikuti dengan dua rekomendasi, yakni: (1) Umat Islam dianjurkan untuk memilih pemimpin dan wakil-wakilnya yang mengemban tugas amar ma'ruf nahi munkar; (2) Pemerintah dan penyelenggara pemilu perlu meningkatkan sosia-lisasi penyelenggaraan pemilu agar partisipasi masyarakat dapat meningkat, sehingga hak masya-rakat terpenuhi.

Memang bila membaca rekomendasinya, MUI tidak mewajibkan orang untuk memilih tapi hanya menganjurkan. Namun dalam persidangan di ijtima' tersebut dan berbagai wawancara para pengurus MUI ada nuansa yang menyatakan golput itu haram. Padahal butir kelima sebenarnya membuka peluang kepada pemilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya, dalam hal ini haram hukumnya, jika pemimpin/wakil rakyat itu tidak memenuhi syarat sebagai-mana ada dalam butir satu. Sayangnya MUI tidak menen-tukan siapa saja yang layak dipilih dan tidak.

Tidak dipungkiri, ada nuansa kepentingan di balik keluarnya fatwa ini. Beberapa pengurus MUI baik di pusat dan di daerah ada yang menjadi pengurus parpol. Bahkan ada pengurus parpol besar sekuler yang menjadi tim perumus.

Seorang peserta kepada Media Umat menyatakan, sepertinya semua keputusan yang akan keluar dari ijtima' ulama seluruh Indonesia ini sudah di-set dari awal. Mereka menyesalkan kenapa MUI tidak mengeluarkan fatwa yang lebih penting yakni tentang wajibnya menerapkan syariah oleh negara. “Susah kita berbicara kalau masih menya-maratakan antara UU 45 dan Pancasila dengan Alquran dan Sunnah dalam berupaya mencari kebenaran,” ujar peserta yang tak mau disebut namanya.[] mujiyanto/rikhwan
Baca selanjutnya..

Jumat, 06 Februari 2009

Membangun Komitmen Tripartit Dalam Rangka Bahteramas di Kota Bau-bau

Sejarah mencatat dengan tinta emas bahwa pada tanggal 31 Januari 2009 dilaksanakan pertemuan Tripartit (pemerintah daerah, perbankan dan pelaku dunia usaha). Pertemuan ini diinisiasi oleh Bank Indonesia kendari dan Pemerintah Kota Bau-Bau yang tujuan utamanya membangun komitmen Tripartit dalam pengembangan perekonomian dan pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka Bahteramas. Melalui pertemuan ini diidentifikasi berbagai alternatif solusi terhadap kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pemerintah daerah, perbankan dan dunia usaha dalam mewujudkan tujuan pembangunan milenium (Millenium Development Goals), yaitu pembangunan yang pro masyarakat miskin (pro-poor).
Pertemuan Tripartit tersebut diikuti langsung oleh Gubernur Sultra, H. Nur Alam, SE, Wali Kota Bau-Bau, Drs. MZ. Amirul Tamim, MSi, Pemimpim Bank Indonesia Kendari, Lawang M. Siagian, Kadinda Kota Bau-Bau, Ari Priadi Anas. Pertemuan ini dihadiri sekitar 300-an orang yang terdiri dari unsur SKPD Pemerintah Sultra dan Pemkot Bau-Bau, pelaku dunia usaha (Kadin dan petani rumput laut), akademisi dan pimpinan & karyawan perbankan se-Sulawesi-Tenggara.
Pertemuan Tripartit yang adiawali dengan Penandatanganan SK/MoU Pembentukkan Satgas Konsultan Keuangan Mitra Bisnis (KKMB) Kota Bau-Bau dan dilanjutkan dengan pengukuhan Pengurus Satgas KKMB Kota Bau-Bau oleh Wali Kota Bau-Bau. Pembentukkan Satgas ini merupakan kelanjutan dari pembentukkan Satgas KKMB tingkat provinsi Sultra pada tahun 2003 dan Satgas KKMB Kabupaten Kolaka pada tahun 2007. Satgas KKMB sebagai wadah koordinasi antara instansi dalam rangka pengembangan ekonomi daerah/ekonomi lokal. Sejatinya, Satgas KKMB telah berperan aktif menjembatani perbankan dalam menyalurkan kreditnya ke UMKM (sektor riil). Peranan lembaga KKMB sangat penting dalam menjembantani dunia perbankan (sektor moneter) dengan UMKM (sektor riil) karena unit usaha di daerah ini sebagian besar (99,86%) masih tergolong UMKM.
Bank Indonesia Kendari sebagai bagian integral dari Bank Indonesia pusat memiliki komitmen yang kuat dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan/ekonomi lokal. Komitmen itu terlihat dari kebijakan Bank Indonesia Kendari dalam pengembangan UMKM di Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu: (1). Kebijakan sisi penawaran (supply side), yakni pengembangan kebijakan yang difokuskan kepada berbagai kebijakan dan program untuk membantu bank dalam menyalurkan kredit kepada UMKM, (2). Kebijakan sisi permintaan (demand side), yakni kebijakan yang diarahkan untuk mendorong UMKM agar mampu meningkatkan elijibilitas dan kapabilitasnya sehingga mampu memenuhi persyaratan dari bank (bankable).
Komitmen BI Kendari dalam pengembangan UMKM di Provinsi Sultra juga terlihat dari beberapa program yang diinisisasi oleh lembaga ini, antara lain:
(1). Memfasilitasi pengembangan produk kelapa olahan (VCO & minyak goreng sehat) melalui pendekatan klaster bisnis. Telah terdapat Assosiasi Produsen Kelapa Olahan (APKO) Sultra sebagai wadah bagi seluruh produsen kelapa olahan se-Sultra dalam integrasi jaringan bisnis
(2). Revitalisasi peran dan fungsi Satgas KKMB sebagai fasilitator percepatan dan pemberdayaan ekonomi daerah melalui pengembangan komoditas/sektor unggulan daerah dengan penguatan koordinasi dengan instansi/institusi terkait.
(3). Pengembangkan UMKM melalui pendekatan Pilot Project Cluster yang berbasis komoditas unggulan daerah di Sultra pada tahun 2009.
(4). Bekerjasama dengan BPM Provinsi Sulawesi Tenggara memfasilitasi pelaksanaan Studi Pembelajaran Pengembangan Rumput Laut di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Mataram dan Lombok) bagi 16 ketua kelompok tani rumput laut perwakilan dari 12 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara serta 10 orang fasilitator dari pemerintah daerah, akademisi dan pendamping UMKM.
Pada pertemuan Tripartit ini, Gubernur Sultra menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan daerah akan sangat ditentukan oleh peran aktif dari komponen Tripartit (pemerintah daerah, dunia perbankan dan pelaku dunia usaha). Pemerintah daerah berfungsi sebagai fasilitator dan regulator telah membuat regulasi agar pelayanan publik semakin efektif, khususnya dalam mendorong dunia perbankan dan pelaku dunia usaha agar lebih pro aktif dan mengambil peran yang lebih besar dalam pengembangan perekonomian dan pembangunan daerah di Sulawesi Tenggara.
Pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Gubernur Provinsi Sultra B H. Nur Alam, SE membawa harapan yang besar terhadap kemajuan dan akslerasi pembangunan daerah di provinsi ini. Karena, sejak awal pemerintah daerah telah membuat regulasi. Artinya, pemerintah daerah telah berupaya keras dan pantang menyerah dalam mendorong dan mempasilitasi pelaku dunia usaha agar lebih proaktif dan mengambil peran yang lebih besar dalam mengelola faktor karunia alam (endowment factor) yang dimiliki oleh Sulawesi Tenggara yang jumlah sangat melimpah, misalnya potensi tambang yang diperkirakan bisa membiayai APBN Indonesia selama sepuluh tahun.
Pemerintah daerah juga sejak awal telah melakukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur yang mampu membuka ruang gerak bagi berkembangnya usaha-usaha produktif dan mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat, khususnya masyarakat miskin yang mayoritas bermukim di perdesaan dan wilayah pesisir. Terciptanya lapangan kerja baru yang kemudian dapat meningkatkan daya beli masyarakat merupakan faktor positif bagi terciptanya stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, maka tugas pemerintah daerah dalam menyiapkan lapangan kerja menjadi relatif ringan, karena masyarakat telah mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatannya secara mandiri.
Upaya mengoptimalkan dan mendorong perkembangan sektor riil terus dilakukan. Kali ini, pemerintah Provinsi Sultra menegaskan kembali komitmennya bahwa dalam waktu dekat akan membangun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di 12 Kota/kabupaten. Lembaga keuangan ini yang akan memberikan dana/pembiayaan kepada UMKM. Komitmen ini merupakan hasil pertemuan Tripartit yang diselenggarakan di Aula merah Putih Rumah Jabatan Gubernur pada tanggal 17 Oktober 2008. Modal awal lembaga ini dihimpun dari dana Block Grant untuk setiap desa/kelurahan yang sudah disalurkan pemerintah provinsi Sultra sejak tahun anggaran 2008.
Agar peran aktif pelaku dunia usaha (Kadin) dapat lebih optimal dalam mengembangkan perekonomian dan daya saing daerah, maka pemerintah daerah harus merealisasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur (jalan, jembatan,pelabuhan, listrik dan infrastruktur ekonomi lainnya), baik yang bersumber dari APBN, APBD maupun yang bersumber dari pihak investor domestik dan manca negara. Karena dengan berkembanganya infrastruktur, maka kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya akan ikut berkembang.Artinya, infrastruktur merupakan pendukung pengembangan ekonomi daerah.
Kadin sebagai kumpulan dari para pelaku dunia usaha seharusnya tampil mengambil peran di lini terdepan dalam mengembangkan sumber daya alam (SDA) di daerah ini. Kadin harus memiliki alternatif solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa dan negara, misalnya masalah kemiskinan dan pengangguran yang jumlahnya masih relatif banyak, khususnya di wilayah pesisir provinsi Sultra.
Pelaku dunia usaha diharapkan tidak ikut-ikutan (latah) dalam mengembang suatu usaha, pengusaha jangan berperilaku cengeng (mudah menyerah pada keadaan), jangan menjadi pengusaha karena faktor-faktor kedekatan dengan pemerintah (birokrasi), tapi pengusaha yang sejati harus memiliki semangat kreativitas, inovatif serta mampu melihat/mencari peluang usaha meskipun perekonomian sedang dilanda krisis finansial global seperti sekarang ini. Harapan ini sejalan dengan pendapat yang meyakini bahwa penggerak utama pembangunan ekonomi adalah kaum entrepreneur (kaum pengusaha). Mereka adalah inovator yang berusaha mengkombinasikan faktor-faktor produksi (bahan baku) untuk menciptakan barang dan jasa bagi kepentingan masyarakat (konsumen).
Inovasi meliputi penciptaan barang-barang baru, pengenalan metode baru dalam sistem produksi, pembukaan atau pencarain pasar baru, penemuan sumber-sumber ekonomi baru dan organisasi baru dalam industri. Kaum pengusaha adalah pencipta laba yang memungkinkan terjadinya akumulasi modal (capital accumulation) secara terus menerus guna menjamin keberlanjutan pembangunan (sustainable development) atau pembangunan antar generasi.
Kaum entrepreneur memiliki kreativitas yang tinggi untuk merebut peluang dalam kondisi normal maupun krisis, mereka selalu berpikir positif dalam merespons setiap keadaan dan selalu mencari peluang untuk melakukan hal-hal yang bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap lingkungannya. Kreativitas pelaku usaha akan dapat dioptimalkan manakala dunia perbankan menyalurkan dananya untuk membiayai inovasi-inovasi yang bisa dilakukan oleh pelaku usaha.
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh perbankan umum di Sultra pada tahun 2008 sebesar Rp 4.563.263 juta, sementara dana yang disalurkan ke masyarakat (kredit) hanya sebesar Rp 3.787.686 juta. LDR perbankan Sultra pada tahun yang sama adalah sebesar 83,00%. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi intermediasi perbankan relatif lancar. Meskipun demikian dari jumlah kredit yang disalurkan tersebut masih didominasi oleh kredit konsumsi, walaupun tak dapat dipungkiri bahwa sektor perdagangan juga banyak menyerap kredit. Hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan ke sektor riil, khususnya UMKM masih terbatas, akibatnya pertumbuhan ekonomi Sultra hanya didorong oleh variabel konsumsi.
Jika UMKM dapat diberdayakan dengan kredit lunak sehingga kesejahteraannya meningkat, maka pemerintah daerah dan perbankan Sultra, khususnya Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sultra harus lebih pro aktif menyalurkan kredit mikro sebanyak mungkin kepada usaha-usaha ekonomi rakyat (sektor riil) yang membutuhkannya. Peran BPD Sultra hendaknya tidak hanya sebagai kasir pemerintah daerah. BPD harus berperan sebagai ”agent of development” yang berperan kunci dalam memberdayakan ekonomi rakyat dan meningkatkan daya saing daerah. Artinya, rencana kegiatan-kegiatan BPD Sultra harus selaras dengan misi pembangunan pemerintah provinsi Sultra. Misalnya, Jika pemerintah Provinsi Sultra mencanangkan prioritas pembangunannya pada bidang pertanian dan perikanan serta pengembangan UMKM, maka BPD sultra sebagai bank umum milik pemerintah daerah harus mendukung prioritas tersebut.
Mengacu pada uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk lebih meningkatkan pengembangan ekonomi dan pembangunan daerah di Sulawesi Tenggara, maka unsur Tripartit harus tetap memelihara komitmennya dan bersinergi antara satu dengan yang lainnya dalam mengambil peran aktif meningkatkan daya saing daerah dalam rangka Bahteramas.
Pada kesempatan ini penulis menaruh harapan kepada Bank Indonesia Kendari dan Pemerintah Provinsi Sultra agar merevitalisasi peran Satgas KKMB dalam menjalankan fungsinya yang terkesan pro-bank dibanding pro-ekonomi rakyat. Artinya, KKMB yang ada harus diubah menjadi Konsultan Keuangan Mitra Ekonomi Rakyat (KKMER), karena menurut penulis ekonomi rakyat-lah yang paling membutuhkan jasa konsultan, bukan justru bank yang sebenarnya tidak memerlukan konsultan keuangan itu. (***)

*) M. Natsir, dosen Fakultas Ekonomi Unhalu



Baca selanjutnya..

SBY-Kalla dan Megawati-Prabowo .:. Dua Pasangan Paling Populer

akarta, KP
Sri Sultan Hamengku Buwono X kini tengah ancang-ancang maju menjadi calon presiden. Hanya, meski sesama kader Golkar, popularitas dan elektabilitas raja Jogjakarta itu ternyata kalah dari Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla yang tidak pernah menyatakan akan maju menjadi calon presiden.
Perbedaan popularitas antara Kalla dan Sri Sultan itu terekam dalam jajak pendapat yang dilakukan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) bagi calon wakil presiden pendamping Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut jajak pendapat Puskaptis yang dirilis kemarin di Jakarta, di antara 2.118 responden yang disurvei, 44,16 persen mengharapkan Jusuf Kalla kembali menjadi pendamping SBY. Hanya 17,43 persen responden yang mengharapkan duet SBY-Sultan akan berlaga di Pemilu Presiden 2009.
''Sebanyak 30,45 persen responden berharap agar SBY mencari wakil lain dan 10,66 persen tidak akan memilih SBY-JK lagi,'' kata Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid dalam paparan hasil survei di Hotel Sahid, Jakarta, kemarin.
Survei melibatkan 2.118 responden yang tersebar di 33 provinsi dan 132 kabupaten/kota, 660 kecamatan, 2.640 kelurahan/desa, serta dilakukan berdasarkan stratified random sampling dengan margin kesalahan 3-5 persen dan tingkat keyakinan 95 persen.
Puskaptis tidak melakukan survei terhadap popularitas Sri Sultan sebagai calon presiden untuk menantang SBY dan Megawati. Padahal, Sri Sultan sudah terang-terangan menyebut tidak bersedia menjadi calon wakil presiden dari SBY maupun Megawati. Survei hanya menyebutkan, Jusuf Kalla hanya akan dipilih 0,85 persen responden bila maju menjadi calon presiden.
Selain Jusuf Kalla dan Sri Sultan, sejumlah nama yang dinominasikan sebagai pendamping SBY adalah Hidayat Nurwahid (6,77 persen), Akbar Tandjung (2,54 persen), Din Syamsuddin (2,03 persen), Sri Mulyani (2,03 persen), Soetrisno Bachir (0,85 persen), dan Fadel Muhammad (0,51 persen).
Selain calon wakil presiden pendamping SBY, survei Puskaptis meraba sejumlah nama calon wakil presiden bagi Megawati Sukarnoputri. Nama Sri Sultan ternyata menjadi figur paling kuat sebagai pendamping Mega dengan dukungan 45,59 persen. Sultan mengungguli Prabowo (35,42 persen), Hidayat Nurwahid (5,25 persen), Sutiyoso (4,4 persen), dan Akbar Tandjung (2,52 persen). (noe/dyn/mk)


Baca selanjutnya..

Kamis, 05 Februari 2009

AM Fatwa Terima Penghargaan dari Iran

Jakarta, KP
Wajah Wakil Ketua MPR A.M. Fatwa kemarin semringah. Dia terus menebar senyum. Pasalnya, politikus kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, itu baru saja menerima penghargaan dari negeri Iran. Dia mendapatkan penghargaan sebagai tokoh anti kezaliman dari Indonesia.
Fatwa pun langsung menggelar syukuran di gedung DPR. Dia menggandeng Ketua MPR Hidayat Nurwahid untuk ikut bergabung. Tak lupa, satu tumpeng besar disiapkan. Hidayat mendapatkan kehormatan untuk memotong pucuk tumpeng dan menyerahkannya kepada Fatwa. "Lho, kok tumpengnya berwarna kuning. Mestinya kan biru," canda Hidayat sambil menyerahkan potongan tumpeng kepada politikus asal PAN itu.
Politikus yang pernah dipenjara di era Orde Baru itu menuturkan, awalnya dirinya diundang sebagai tamu kehormatan oleh Wakil Ketua Majelis Iran Seyyed M. Hassan dan Wakil Presiden Iran Bidang Veteran Hussein. Dia diajak berkunjung ke negeri para Mullah itu pada 27 Januari-2 Februari. Saat dihubungi Kedutaan Besar Iran, Fatwa sempat menolak. "Saya bilang mau persiapan pemilu," katanya.
Namun, kedutaan terus mendorong Fatwa agar ikut. Fatwa pun menurut. Di Iran "kecurigaan" Fatwa muncul saat bertemu dengan beberapa tamu dari berbagai negara. Di antaranya, Buntu Hulunisa, jenderal yang mendampingi Nelson Mandela saat melawan politik apartheid di Afrika Selatan; Shamir Qantar, pejuang Palestina asal Lebanon.
Ternyata, kedatangan Fatwa itu bersamaan dengan delapan tokoh dari Afrika Selatan, Iraq, dan Lebanon. Mereka datang untuk mendapatkan penghargaan anti kezaliman dari pemerintah Iran. Penghargaan dari pemerintah Iran tersebut disampaikan langsung Presiden Iran Ahmadinejad kepada A.M. Fatwa dan delapan tokoh lainnya.
Fatwa sempat tak percaya. Dia lantas menanyakan itu kepada salah satu pihak pemerintah Iran. "Kata mereka, kami sudah melihat riwayat hidup bapak," ujarnya menuturkan perwakilan pemerintah Iran itu.
Selama di Iran, Fatwa bertemu sejumlah pejabat negeri minyak itu. Fatwa menilai, Iran kini mulai membuka diri terhadap dunia internasional. Pada penghargaan anti kezaliman tersebut, misalnya. Para penerima tidak hanya dari kalangan muslim Syiah. "Bahkan, yang dari Afrika itu bukan seorang muslim. Saya sendiri Sunni," katanya.
Hidayat Nurwahid menyambut baik penghargaan tersebut. Dia menilai, pemberian penghargaan itu sangat tepat. (aga)

SBY Tak Ingin Kasus di Pemilu 2004 Terulang
Istana kembali bersuara menanggapi pro-kontra pernyataan presiden tentang ABS. Jubir Presiden Andi Mallarangeng menjelaskan, pernyataan SBY mengenai isu ABS justru merupakan evaluasi terhadap Pemilu 2004. Diharapkan, pada pemilihan umum mendatang, kasus serupa tidak terulang.
''Pada Pemilu 2004, sudah rahasia umum ada anggota TNI-Polri aktif yang melanggar netralitas TNI-Polri tersebut. Karena itu, presiden bilang, yang dulu sudah saya maafkan, tapi jangan terulang,'' ujarnya di Jakarta kemarin.
Dia menambahkan, SBY meyakini TNI-Polri kini telah berubah dan berusaha berlaku netral. ''Kalau sekarang ada info-info ada yang terlibat dalam tim sukses ini, presiden bilang saya nggak percaya itu,'' ungkapnya.
Apalagi, dengan asas netralitas, TNI-Polri dapat menciptakan pemilu yang baik dan berkualitas. ''Pesan presiden di depan jajaran TNI itu sangat jelas, yaitu netral dalam kegiatan-kegiatan politik praktis,'' tegasnya.
Berbagai pernyataan mengenai isu ABS semakin besar ketika dikemukakan SBY. Isu tersebut menjadi komoditas politik yang empuk bagi lawan-lawan SBY yang menuding bahwa pengungkapan tersebut justru merupakan bukti upaya SBY agar menarik dukungan dan simpati dari kalangan TNI-Polri. (iw)

Baca selanjutnya..

Sultra, Juara Dua Perusak Hutan

Kendari, KP
Aktifitas perambahan hutan di Sultra ternyata sangat tinggi. Data tahun 2007, Sultra berada di posisi kedua pemegang rekor tertinggi kasus illegal logging di Indonesia. Namun, posisi itu tidak serta merta mengukuhkan Sultra sebagai daerah terbesar kegiatan perambahan.
"Dari sisi jumlah, Sultra terbanyak kedua kasus perambahan di Indonesia. Hanya kualitasnya sedikit. Indikator khususnya, penegak hukum di Sultra melakukan kegiatan penegakan hukum cukup tinggi. Karena kasus-kasunya, meski hanya 1 hingga 2 kubik, tapi tetap diproses. Kalau di tempat lain, mungkin nanti 1 kapal baru diproses, sehingga data kita cukup banyak," kata Kadis Kehutanan Sultra, Ir Amal Jaya.
Menurutnya, jumlah kasus yang ditangani itulah yang tinggi karena ada kesiapan dan kesiagaan aparat untuk memproses, walau jumlahnya sangat sedikit. Artinya, tidak dilihat jumlahnya. Kata Amal Jaya, jika di tempat lain, mungkin kasusnya sudah banyak, tapi kayunya baru 100 kubik. Sementara di daerah lain, 1 kasus sudah 100 kubik.
Sementara untuk tahun 2008, Amal Jaya mengatakan, data perambahan belum dirampungkan karena masih mengumpulkan data kabupaten. Hanya ia mengakui, ada penurunan kasus. Menurut Amal, kemungkinan penurunan karena petugas sudah semakin hati-hati, lalu masyarakat yang mulai "takut" untuk merambah hutan.
Di samping itu potensi yang akan dirambah juga semakin minim. Lanjut dia, laju degradasi sekarang ini terjadi penurunan, kurang lebih 100 ribu hektar pertahun. "Bukan tingkat kerusakan hutan. Kemarin, banyak yang soroti mengenai jumlah lahan kritis kita semakin berkurang. Padahal bukan begitu,” kata pejabat yang diangkat Nur Alam ini.
Menurut Kadihut ini, yang benar adalah laju degradasi tiap tahun khusus untuk 2008 diperkirakan di bawah 100 ribu hektar pertahun untuk Sultra, tapi jumlahnya terus bertambah. Kalau dihitung, dari 700 ribu hektar, mungkin saat ini sekitar 800 ribu hektar luasan lahan kritis. “Karena lahan kritis dari kita, baru sekitar 4 ribuan yang sempat dilakukan kegiatan rehabilitasi," ujarnya.(dri)

Baca selanjutnya..

Tambang Emas Bombana Ditutup Maret

Kasipute, KP
Puluhan ribu pendulang yang saat ini tengah mengolah tambang emas di Bombana, siap-siap angkat kaki. Pemerintah Kabupaten Bombana bakal segera mengosongkan dan menutup aktifitas pertambangan di Wububangka, Tahi Ite dan seluruh areal tambang rakyat lainnya.

"Penutupan tambang rakyat sudah diputuskan. Tanggal 17 Maret nanti, secara serentak semua aktivitas pertambangan rakyat sudah tidak ada karena sudah dikosongkan," kata Slamet Rigay, Ketua Tim Penertiban Tambang, ketika ditemui di kantor Bupati Bombana kemarin (4/2).
Tidak hanya itu, sekitar 1000 pedagang yang berjualan di lokasi tambang juga diwajibkan untuk meninggalkan lokasi pertambangan.
Untuk meyakinkan jika pada tanggal yang ditetapkan itu lokasi pertambangan sudah tidak ada aktivitas, maka tanggal 18 Maret atau sehari sesudahnya, tim penertiban akan melakukan penyisiran dan pembersihan di semua lokasi pertambangan.
"Rencana kita, dua atau tiga minggu sebelum deadline waktu penutupan itu, tim penertiban akan terlebih dulu melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat yang terlibat baik pendulang dan pedagang-pedagang, kita akan memberikan pehamaman mengenai rencana penutupan dan pengosongan tersebut," kata Slamet Rigay.
Lantas apa penyebab hingga lokasi tambang rakyat itu ditutup? Asisten I Pemkab Bombana ini menuturkan ada beberapa hal yang menjadi alasannya. Penyebab yang paling utama adalah, kerusakan lingkungan di kawasan pertambangan sudah cukup parah, sehingga Pemda melihat jika tidak dikosongkan atau ditutup lebih cepat akan menambah lebih parah kondisi lingkungan yang telah rusak.
Penyebab lain yang menjadi alasannya adalah, kartu izin masuk pendulang (KIMP) yang diberikan kepada masyarakat pendulang sudah berakhir sampai dengan 17 Maret 2009. Selain itu, adanya pesta demokrasi baik legislatif maupun Pilpres yang pelaksanaanya secara berkesinambungan.
Mengenai sampai kapan rencana penutupan dan pengosongan tambang rakyat itu, Slamet Rigay mengatakan belum ada batasan waktu yang ditentukan. "Pengosongannya sampai batas waktu yang belum ditentukan," katanya. Namun begitu, Slamet Rigay memberikan lampu hijau jika penambangan rakyat masih tetap diakomodir, namun harus terlebih dahulu harus mendapat kajian lebih dalam. "Memang akan diberikan peluang pertambangan rakyat, tetapi bukan lagi dialur sungai," katanya.
Selain itu aturan yang diterapkan sesuai dengan undang-undang yang baru bahwa, pertambangan rakyat diperbolehkan jika memiliki kawasan pertambangan rakyat yang diperdakan. Jika ini dimiliki baru diijinkan penambangan rakyat.
Deadline waktu penutupan dan pengosongan ini rupanya tidak berlaku bagi tiga perusahaan yang telah diakomodir melakukan eksplorasi. Alasannya, tiga investor yang mengelola 4000-an hektar tambang itu memiliki ijin resmi dan diatur undang-undang. "Jadi selama tambang rakyat atau pertambangan tradisional ditutup, tiga perusahaan itulah yang hanya berhak mengolah tambang emas Bombana," kata Slamet Rigay.(nur).

Baca selanjutnya..

Rabu, 04 Februari 2009

Rafah Tutup, Khawatir Ada 15 WNI Terjebak

Kairo, KP
Para relawan dan pekerja kemanusiaan yang bekerja untuk membantu warga Gaza kembali mendapat tantangan berat. Sebab, mulai Jumat (6/2) lusa Kementerian Luar Negeri Mesir akan menutup makbar Rafah atau gerbang perbatasan ke Gaza dari Mesir.
Penutupan makbar Rafah tersebut berlaku untuk semua arus manusia dan lalu-lintas barang. ’’Semua bantuan kemanusiaan atau pun relawan juga distop,’’ tutur Sekretaris II bidang Penerangan Sosial Budaya KBRI Mesir Danang Waskito kepada Jawa Pos.
Menurut Danang, hingga kemarin belum ada penjelasan resmi dari pemerintah Mesir soal mengapa mereka tiba-tiba menutup pintu makbar. Yang jelas, dengan penutupan ini, maka semua arus bantuan kemanusiaan, infrastruktur, dan manusia, semuanya harus melalui Kareem Abu Shalom dan El Auga –dua-duanya dari wilayah Israel.
Langkah Mesir ini jelas sulit dipahami. Sebab, satu-satunya pintu perbatasan Non-Israel ke Jalur Gaza adalah Rafah. Bila ditutup, maka satu-satunya jalan mencapai Jalur Gaza adalah melalui Israel. Tentu saja ini menyulitkan arus bantuan, karena mayoritas donasi berasal dari negara-negara muslim yang rata-rata tak mempunyai hubungan dengan Israel.
Ini juga tentunya menyulitkan sejumlah warga Indonesia yang hendak mengirim bantuan. Salah satunya adalah ACT (Aksi Cepat Tanggap). Tiga orang relawan ATC hingga kemarin masih tertahan di Mesir. Tentu saja, mengurus visa Israel selain tidak mudah (karena Israel curiga terhadap pemohon visa yang muslim), juga ada hambatan psikologis tertentu.
Apakah KBRI Mesir tidak akan melayangkan protes atas penutupan tersebut? Danang menggeleng. ’’Untuk saat ini, tidak. Kami masih menunggu brifing dulu. Baru setelah jelas apa alasannya, kami akan mengevaluasinya,’’ tandasnya.
Sebuah sumber di KBRI menyebutkan bahwa penutupan pintu makbar ini hanya berujung pada dua kemungkinan. Pertama, Israel bakal kembali melakukan agresinya. ’’Namun, agak kecil kemungkinannya. Israel masih wait and see, dan menyerang lagi bakal menjadi blunder,’’ tuturnya.
Kemungkinan kedua adalah Israel ingin memperketat blokade sekaligus mengawasi arus barang dan manusia yang masuk ke Jalur Gaza. ’’Kalau lewat Mesir, Israel agak repot mengawasinya. Buktinya, setelah mengizinkan 160 wartawan masuk ke Gaza, Mesir langsung diprotes Israel,’’ ucapnya.
Selain itu, yang dikhawatirkan Israel adalah Hamas kembali mendapatkan pasokan senjata dan logistik dari lalu lalangnya arus barang. Setelah nekat mengebom selama 22 hari untuk menghancurkan terowongan-terowongan yang dibuat Brigade Izzudin Al Qassam, sayap militer Hamas, Israel tak ingin Hamas tetap mendapat pasokan. ’’Singkat kata, Israel ingin Hamas betul-betul sekarat kehabisan logistik dan senjata. Meski harus mengorbankan rakyat Palestina sekalipun,’’ tambahnya.
Pada bagian lain, Mesir juga meminta semua relawan dan wartawan yang masuk ke Jalur Gaza via Mesir untuk kembali selambat-lambatnya pada 5 Februari besok. Lagi-lagi, KBRI tak mengetahui alasannya. ’’Itu merupakan taklimat (pengumuman) dari Kemlu. Dalam waktu dekat, kabarnya Kemlu Mesir mengundang semua perwakilan negara asing untuk membrifing terkait hal ini. Mungkin di situ akan dijelaskan,’’ tuturnya.
Danang mengatakan pihaknya sudah menginformasikan ke sejumlah LSM yang masuk, antara lain Mer-C (Medical Emergency Rescue Committee) dan BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia), untuk segera menarik relawannya keluar. ’’Sepertinya, setelah tanggal 5 Februari, tidak ada yang bisa keluar masuk dari Rafah. Khawatirnya, relawan-relawan itu terjebak di Gaza dan terjadi hal-hal yang tak diinginkan,’’ tuturnya.
Sepanjang krisis Gaza ini, tercatat ada 48 WNI yang masuk. Yakni, dari unsur relawan dan wartawan. Sebagian besar sudah keluar. Tapi, masih ada yang di dalam Gaza. Farid Abdul Mutholib, salah satu anggota presidium Mer-C mengatakan sudah mendengar kabar terkait hal tersebut. ’’Namun, kami kesulitan koordinasi dengan yang di dalam. SMS maupun telepon tak bisa menjangkau. Bagaimana kami bisa berkoordinasi?’’ katanya.
Tapi, Farid mengatakan pihaknya akan terus berusaha menghubungi koleganya. Hingga kemarin diperkirakan masih ada enam relawan Mer-C yang masih ada di Gaza, yakni empat orang dokter dan dua orang logistik. Selain itu, masih ada sejumlah relawan lainnya dari BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia). Pihak KBRI memperkirakan jumlah WNI yang masih ada di dalam sekitar 15 orang. ’’Secepatnya kami akan melakukan pendataan dan mencari cara berkoordinasi dengan yang di dalam,’’ ucapnya.

Baca selanjutnya..

Gubernur Sultra Didesak Segera Mutasi Pejabatnya

Kendari, KP
Janji Gubernur Sultra, Nur Alam untuk memberikan kado tahun baru kepada para pejabatnya dengan menerapkan PP 41 tentang penataan struktur organisasi yang berimbas pada mutasi belum terealisasi sampai masuk bulan kedua tahun ini. Orang-orang dekat Nur Alam pun ternyata tidak ada yang tahu kapan eksekusi rolling pejabat itu akan diwujudkan.
Asisten III Setprov, Thamrin Patoro, yang masuk sebagai tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) mengaku tidak tahu kapan PP 41 akan diterapkan di Pemprov. "Memang saya di Baperjakat, tapi saya tidak tahu waktunya kapan PP 41 berlaku. Kalau gubernur bilang, itu bisa Januari, Februari dan Maret, berarti sudah itu yang benar," kata Asisten III Setprov, Thamrin Patoro, yang dikonfirmasi kemarin.
Diakui Thamrin, ia termasuk dalam keanggotaan Baperjakat. Namun, soal siapa pejabat lingkup Setprov dan kepala Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yang akan dimutasi, ia juga tidak tahu. Sebab, secara transparan ia tidak tahu. Tugas anggota Baperjakat, kata dia, melakukan pertemuan dengan gubernur. Baperjakat sebagai badan pertimbangan, memberikan pertimbangan pada gubernur. Hanya saja, belum mutlak apa yang dipertimbangkan Baperjakat, itu yang diikuti gubernur. Karena semua kewenangan, ada pada gubernur.
"Wah lebih-lebih lagi itu (nama pejabat yang akan dimutasi-red), saya tidak tahu. Baperjakat, memang yang godok. Hanya saya belum tahu dan pastikan, termasuk saya sendiri, belum tahu ditempatkan dimana. Apakah posisi saya tetap di Asisten 3 atau gimana. Kalau diterapkan PP 41, apakah aturan baru atau masih mengikuti yang lama. Kalau yang lama, perubahan struktur itu, semua diganti secara massal," jelasnya.
Menurut Thamrin, jika kelak PP 41 akhirnya diberlakukan, ia hanya menghimbau agar semua pejabat eselon 2 dan 3, tidak risau karena jabatan itu adalah jabatan karir bukan jabatan turun temurun. Suatu waktu dilantik, tapi suatu waktu pula dilengser. Apalagi, sebagai PNS ada komitmen, bahwa siap ditempatkan dimana saja.
"Oh saya nda takut atau was-was. Saya sudah sering mengalami itu dan saya hadapi dengan ketabahan, bahwa nasib itu tidak ada satupun manusia yang bisa merobahnya. Kebetulan saya pernah mengalami non job, tapi saya jalankan dengan sepenuh hati. Saya tetap masuk kantor karena saya digaji pemerintah," jelasnya.

Masih Ragu
Tak jelasnya kapan Gubernur Sultra akan menerapkan PP 41 tahun 2007 tentang organisasi dan perangkat daerah menimbulkan banyak tanda tanya. Di DPRD Sultra, Ketua komisi A, La Ode Ate meminta Gubernur agar February ini sudah mereposisi kabinet. Ate beralasan perangkat kelembagaan organisasinya telah disepakati bersama eksekutif.
Dinas, dan badan yang dimaksud diantaranya Dinas Pemuda dan Olahraga, Pariwisata, BKKBN dikembalikan ke provinsi tidak lagi sebagai instansi vertikal, termasuk badan pemberdayaan perempuan.
Untuk itu, dalam penempatan kepala dinas ketua komisi yang membidangi kepegawaian dan pemerintahan ini berharap Gubernur mengedepankan pada persyaratan teknis seperti kecapakan, pangkat/golongan, dan terpenting dapat menjalankan visi-misi Gubernur. Bukannya bekerja selalu meminta petunjuk pimpinan.
Permintaan sama diutarakan La Pili. Politisi vokal ini berharap seorang Kadis ditempatkan tidak bersandarkan pada parameter suka atau tidak suka. Gubernur pun harus mempertimbangkan beberapa pejabat era Ali Mazi SH, yang dinonjobkan, apalagi rumor beredar sebagian besar diantaranya sudah malas berkantor.
PP 41 kata La Pili, baiknya cepat dilakukan naturalisasi agar SKPD bentukan baru cepat beradaptasi dengan pimpinan, dan lingkup tupokasi mereka masing-masing. Sehingga antar dinas maupun badan tidak terjadi lagi tumpang tindih dalam pembagian kerja.
Sumber resmi di DPRD Sultra, yang enggan dikorankan namanya mengakui keterlambatan penyusunan kabiten Nur Alam, terkait kesulitan Gubernur dalam penempatan jabatan. Alasannya jumlah eselon IIA, dan IIB lingkup Pemprov mencapai 38 orang, didalamnya sudah termasuk pejabat non job era Ali Mazi SH, tetapi kursi yang akan ditempati, hanya 16 Dinas, badan, dan kepala kantor.
Selain itu, kata dia sikap Gubernur yang mulai ragu mengambil keputusan, adalah beberapa pimpinan SKPD telah mendekati masa purna bakti. Namun saat ditanya kepala dinas yang memasuki masa pensiun, anggota dewan ini enggan merinci nama yang dimaksud dengan alasan kurang etis diketahui publik.
Atas dasar pertimbangan inilah, Gubernur diperhadapkan pada keputusan dilematis, disatu pihak Nur Alam menjaga perasaan Kadis yang tinggal menghitung bulan pensiun, tetapi bila telak dilakukan PP 41 sudah ditetapkan. (cr4/dri)

Baca selanjutnya..

40 Warga Asing Ditangkap di Baubau

Tim Direktorat I Keamanan dan Transnasional Mabes Polri berhasil menggagalkan usaha penyelundupan manusia ke Australia. Tim yang menguntit para penyelundupan itu sukses menghentikan mereka saat hendak berangkat dari Teluk Bau-Bau Sulawesi Tenggara. Rencananya 40 orang warga negara asing itu akan menggunakan kapal kayu ke Darwin Australia.
"Mereka bisa disebut nekat karena ombak sangat ganas dan gelombang tinggi," ujar Wakil Direktur I Bareskrim Kombes Bachtiar Tambunan di Mabes Polri kemarin (03/02). 40 orang itu terdiri dari 15 orang warga Afganistan dan 25 warga Pakistan.
Sebanyak 33 orang dari 40 WNA tersebut memiliki paspor. Namun 20 di antara yang memiliki paspor tersebut sudah overstay. Yakni tujuh orang Afganistan dan 13 orang Pakistan. Mereka ditangkap Senin malam pukul 22 menjelang berangkat. Operasi Bareskrim ini juga dibantu oleh polisi federal Australia.
"Jalur laut Indonesia memang jadi favorit. Biasanya dari Asia seperti Afghanistan, Bangladesh ,Pakistan," ujar Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji. Bahkan, lanjut mantan Kapolda Jawa Barat itu, hampir setiap bulan jalur laut Indonesia digunakan untuk menyelundup masuk ke Australia.
"Biasanya alasan mereka terdampar atau kehilangan arah," jelasnya. Saat ini polisi menahan empat orang WNI yang membantu WNA ilegal tersebut. Keempatnya bernama H Tohir yang mengorganisir dan TN, LN, HU yang bertindak sebagai mualim kapal. ’Keempatnya sudah ditahan di Bau-bau," tambahnya.
Indonesia dan Australia telah berkomitmen memerangi aksi kejahatan penyelundupan dan perdagangan manusia. Komitmen bersama itu tertuang dalam satu lembar Pernyataan Bersama Forum Menteri Australia-Indonesia (AIMF) kesembilan tentang Penyelundupan Manusia dan Perdagangan Manusia (people smuggling-trafficking in persons) yang ditandatangani Menteri Luar Negeri RI, Nur Hassan Wirajuda dan Menlu Australia, Stephen Smith pada 12 November 2008.
Komitmen tersebut punya arti penting. Sebab, sejak September 2008 Australia kembali diganggu oleh kehadiran kapal-kapal asal Indonesia yang mengangkut para pencari suaka asing. Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd bahkan menelepon Presiden Yudhoyono pada 8 Oktober 2008. Dalam pembicaraannya, Kevin mengaku prihatin dengan terjadinya lagi aksi penyelundupan belasan warga negara asing ke negaranya dari Indonesia oleh pelaku asal Indonesia.
Menurut Susno, orang Indonesia yang ditangkap sementara bermotif ekonomi."Karena tidak melaut kan lumayan kapal kayunya disewa," katanya.
Selain menangkap orang, polisi juga menyita sebuah kapal kayu yang digunakan untuk menyeberang ke Australia."Di dalamnya ada bahan makanan cukup untuk 40 orang, telepon genggam, dan paspor," katanya.
Sementara dari Baubau dilaporkan, para WNA yang ditangkap itu ditahan disalah satu hotel di Baubau. "Penangkapan dilakukan sekitar pukul 22.00 Wita. warga asal Afganistan dan Pakistan itu diduga akan di selundupkan ke Negara Australia," kata AKBP Drs Jafriedi MM, Kapolres Baubau, kepada wartawan koran ini kemarin (3/2).
Terungkapnya kasus tersebut, lanjut Kapolres Jafriedi, berdasarkan informasi dari Mabes Polri yang diterima Mapolres Baubau. Informasi yang diterima tentan keberangkatan warga asing dari pelabuhan Tanjung Priok menggunakan kapal Pelni, menuju pelabuhan Murhum Baubau.
Pantauan Koran ini, ke 40 warga asing tersebut di kumpul disalah satu hotel, dan selanjutnya didata oleh pihak imigrasi, dengan pengawalan ketat aparat Polisi. Dari 40 orang tersebut, 5 diantara yang berhasil diambil datanya antara lain, Sayep Zamen Ali, Sayep Dulat Shah, Ahmad Oahir, Sayep Enayat, Sayep Ali. (m1/wal).
Baca selanjutnya..

Asal Usul Hippmib

HIPPMIB (Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Buton) adalah sebuah himpunan mahasiswa dan pemuda buton yang terhimpun dalam sebuah organisasi yang sengaja diciptakan untuk merajut sebuah tali silaturrahim sesama teman-teman yang berasal dari masing-masing daerah di wilayah kabupaten buton sulawesi tenggara, sebenarnya HIPPMIB sudah tersebar di mana-mana, khususnya di jakarta yang sekarang masih eksis dalam menjalankan tugas-tugasnya yang sudah diagendakan sejak terpilihnya Ketua Umum baru HIPPMIB yaitu Falah Sabirin mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Dirasat Islamiyyah, alhamdulillah dalam jangka 1 tahun sejak terpilihnya sebagai ketua umum sudah banyak kegiatan-kegiatan yang terlaksana baik kegiatan yang bersifat sosial maupun rohani. hal ini tidak luput dari kegigihannya bersama para pembimbing(pensehat senior HIPPMIB) dan seluruh teman-teman yang selalu membantu dan memberikan andil dalam mensukseskan kegiatan-kegiatan HIPPMIB, sehingga kontribusi yang benefit yang telah diberikan kepada masyarakat selama ini dapat menjadikan HIPPMIB sebagai sebuah organisasi yang di kenal di kalangan para pejabat yang duduk di pemerintahan pusat, serta tokoh-tokoh agama buton lainnya. perlu di ketahui bahwa Sekretariat HIPPMIB untuk sementara waktu beralamatkan Di jl. Sedap Malam IV No.4 RT. 08/RW.08, Pisangan Ciputat. Jakarta Selatan,bagi teman - teman yang ingin silaturahim dipersilahkan untuk datang di alamat yang telah diinformasikan, dan partisipasi teman-teman dalam memajukkan HIPPMIB sangat kami harapkan.......sekian...Wassalam........!!!

Baca selanjutnya..